Kami bangun di hari minggu pagi yang membeku sekali. Cuaca
di luar luar biasa dinginnya, sampai-sampai ada embun membeku di jendela kamar
kami. Bertahun-tahun kemudian saya sadar kalau musim dingin di tahun 1997
adalah yang terdingin di Perth dalam 50 tahun terakhir.
Sewaktu bersantai sambil menunggu waktu mandi, saya menonton
TV. Ini pertama kalinya saya menonton acara TV di Australia. Saya tidak ingat
acara apa yang waktu itu kita lihat, tapi saya ingat satu iklan burger McDonald
yang waktu itu mempromosikan produk “Colossus Burger”. Burger ini lebih besar
dari Big Mac, dan kayaknya enak. Sayang karena burgernya ada lapisan daging
babi asap, saya tidak pernah makan burger ini.
Menu sarapannya biasa saja. Hanya roti bakar, telur goreng
scramble egg, dan sereal dengan susu. Benar-benar menu sarapan yang sangat
sederhana. Apalagi pelayannya ya pegawai bermuka masam yang kemarin kita temui.
Saat kita menikmati sarapan, bapak saya mengusulkan agar
kita pindah ke hotel yang lain. Tapi karena kita tidak punya ide mau pindah
kemana, kita memutuskan untuk tanya ke Siraj.
Tapi sebelumnya, kita jalan-jalan lagi ke tengah kota untuk
belanja dan lihat-lihat. Doddy kali ini juga tetap menemani kita jalan-jalan
tapi tanpa mobil, melainkan menggunakan kendaraan umum seperti bis kota.
Selain itu, kita juga melihat-lihat tempat yang agak jauh
dari pusat kota Perth, seperti menyusuri jalan Hay Street kearah barat hingga
mentok ke sebuah tempat bernama Barrack Arch. Tempat ini dulunya adalah barak
tentara sebelum dibongkar untuk proyek jalan bebas hambatan, dan cuma menyisakan
bekas gerbang masuk sebagai monument.
Selain itu kita juga berkunjung ke
Northbridge, yang merupakan pusat hiburan malam di Perth lengkap dengan
klub-klub malamnya.
Kami juga mampir ke sebuah kedai es krim “Gelare” yang
menjual es krim gelato. Gelato itu rasanya agak beda dengan es krim biasa.
Texturnya kerasa lembut-lembut padat.
Menikmati es krim gelato "Gelare" di Northbridge.
Waktu makan siang, saya mencoba lagi kebab yang sama seperti
yang kemarin saya makan di Carillon Food Court. Kali ini saya pesan isian yang
berbeda. Rasanya asli enak banget.
Makan siang lagi di Carillon City Food Court.
Sewaktu kami berjalan kembali ke rumah Siraj, kami juga
mampir ke sebuah taman yang cantik bernama “Hyde Park”. Namanya ini diambil
dari nama sebuah taman di Inggris. Di tengah taman ini ada sebuah danau yang
cukup cantik lengkap dengan kawanan angsa dan burung camar. Hawa yang sangat dingin
malah memberikan suasana ala Eropa di sini. Bagi saya cukup luar biasa juga ada
tempat dengan nuansa ala Eropa yang berjarak hanya 3 jam penerbangan dari
Indonesia.
Taman Hyde Park di daerah North Perth.
Sekitar tengah hari, kami kembali ke rumah Siraj.
Sesampainya di rumah, dia menjamu kita makan siang dengan masakan Sri Lanka. Menurut
saya masakannya cukup enak. Menunya terdiri dari nasi dan lauk pauk ber kare
seperti kare ayam, kare ikan, dan sayuran.
Saat makan saya perhatikan ada satu adat istiadat Sri Lanka
yang unik, yaitu saat makan tuan rumah akan makan sambil berdiri, sementara
tamunya duduk. Kita ya sebenarnya merasa agak kurang enak karena kok kesannya lancang.
Tapi Siraj dan Feroza berkata bahwa itu adat Sri Lanka untuk menghormati tamu
yang berkunjung.
Saat makan, bapak saya bertanya ke Siraj apakah dia mungkin
tahu tempat-tempat penginapan murah di sekitar sini. Bapak saya berniat pindah
karena tidak puas dengan pelayanan di Pacific Motel. Siraj berkata, kalau dia
tahu ada beberapa tempat penginapan murah di sekitar sini. Dia akan
memperlihatkannya nanti.
Setelah kita menyelesaikan makan siang kita, kamipun naik ke
mobilnya Siraj untuk berjalan-jalan di sekitaran North Perth. Ada beberapa
hotel di sekitaran North Perth yang direkomendasikan Siraj. Beberapa letaknya
sebenarnya agak jauh dari rumah atau kampus saya. Tapi kemudian Siraj
mengusulkan satu apartemen di pojok jalan dekat Hyde Park. Tempatnya kelihatan
cukup nyaman, dan bapak saya tertarik untuk pindah dari Pacific Motel ke apartemen
itu.
Tapi karena kita masih belum memutuskan, bapak dan kakak
saya memilih untuk kembali dulu ke Pacific Motel, sementara saya pulang kembali
ke rumah Siraj untuk persiapan orientasi kampus besok Senin.
Ini juga terakhir kalinya saya bertemu dengan Doddy. Saya
tidak pernah bertemu dengan dia lagi selama masa tinggal saya di Perth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar