Apa anda puas dengan hidup anda? Apakah anda berpikir pernah bagaimana seandainya anda bisa memutar waktu, dan mengubah apa yang anda lakukan di masa lalu?
Kalau saya, ada beberapa hal yang kalau saya pikir-pikir masuk kategori "What if"
1. Apa yang terjadi kalau saya masuk TK tahun 1982? (Saya masuk TK tahun 1983).
2. Apa yang terjadi kalau keinginan saya menjadi pilot dikabulkan orang tua?
3. Apa yang terjadi kalau Krisi Ekonomi tahun 1997 tidak pernah terjadi? (Tahun 1997 saya sempat mengambil kursus bahasa Inggris di Australia, dan sempat berencana melanjutkan hingga ke jenjang kuliah)
4. Apa yang terjadi kalau orang tua saya tidak memaksakan saya masuk UK Petra? (Di tahun 1998 saya sempat mendaftar ke berbagai universitas di Surabaya, dua diantaranya STTS dan UK Petra. Walaupun saya lebih senang masuk ke STTS, tetapi orang tua saya memaksa saya masuk ke UK Petra, walaupun saya membenci universitas tersebut. Karena saya tidak kerasan dengan kuliah di Petra, saya angkat kaki dari sana tahun 2000. Jika seandainya kuliah di tahun 1998 tidak berhenti, mungkin di tahun 2004 saya sudah lulus kuliah S1, dan tidak pernah ke Bandung atau Bahasa Inggris saya tidak pernah membaik).
5. Apa yang terjadi jika seandianya suasana kuliah saya di Australia sangat kondusif, dan kawan-kawannya dan dosen-dosennya baik-baik semua? (Di tahun 2000, saya akhirnya bisa berangkat kuliah ke Australia. Tetapi kombinasi dosen ekstra galak, bahkan menurut kacamata dosen jurusan lain, serta anak-anak di kelas yang suka menjatuhkan satu sama lain membuat saya tidak pernah bisa beradaptasi dengan suasana kuliah disana. Kuliah dihentikan di tahun 2002, seiring terjadinya tragedi Bom Bali tahun itu).
6. Apa yang terjadi jika saya tidak pernah bekerja di Singapore? (Saya mendaftar kuliah di Bandung tahun 2003. Dan sempat menjalani kerja praktek di dua tempat, yaitu Malaysia dan Singapore. Suasana kerja yang berat, hak-hak asasi yang dilanggar, serta keterlibatan di sebuah organisasi yang mengkorup pikiran saya membuat pandangan saya tentang kerja di dunia perhotelan menjadi negatif semua. Saya berpikir, jika seandainya saya tidak pernah bekerja di Singapore, saya mungkin sekarang tetap bekerja di perhotelan).
7. Apa yang terjadi jika rencana keberangkatan saya kuliah di Swiss di tahun 2007 tidak dibatalkan? (Seusai kuliah di Bandung, saya sempat mendaftar kuliah di Swiss. Namun karena tentangan dari kakak, akhirnya seluruh keluarga mendukung saya dan saya tidak jadi berangkat).
8. Apa yang terjadi jika kuliah saya di Swiss berhasil dan saya langsung bekerja setelah itu? (Skenario ini mungkin terkesan berat buat saya, mengingat saat itu ada tekanan batin yang membuat saya tidak mau bekerja di dunia perhotelan, akibat trauma selama di Singapore. Tapi hal ini dikaitkan dengan hubungan saya dengan pacar saya di tahun 2006-2007 yang memang cukup serius, tetapi kemudian kandas setelah dia memilih menikahi lelaki lain yang lebih mapan. Ironisnya orang tersebut umurnya 5 tahun dibawah saya).
9. Apa yang terjadi jika kawan-kawan kuliah saya di Unpad cukup bersahabat hingga seterusnya? (Di tahun 2008 saya memutuskan untuk kuliah di program ekstensi Unpad. Walaupun dua semester pertama berjalan cukup baik, tetapi di semester kedua "crack" sudah mulai kelihatan karena mereka sepertinya menjatuhkan saya karena saya dianggap beda. Akhirya semester ketiga berjalan hancur-hancuran, dan semester keempat belangsung hampir dua tahun!).
10 Apa yang terjadi jika Istana Plaza tidak pernah diambil alih Lippo Group? (Di tahun 2009, saya membuka usaha restoran di Istana Plaza. Pada semester pertama usaha berjalan lancar dan langgeng karena selain shopping center tersebut cukup ramai dan enak dikunjungi, pihak manajemen yang dipegang Istana Group cukup enak untuk diajak kerjasama, dan sangat helpful jika tenant terkena masalah. Tapi semenjak awal 2010, manajemen dipegang Lippo group yang galak dan suka memeras tenant. Karena tidak tahan, usaha saya ambruk pertengahan tahun 2011, dan saya menjadi pengangguran).
Inilah kisahku.... Apa kisahmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar