Sabtu, 10 Oktober 2009

Kereta Api Pembunuh Massal : Peacekeeper Rail Garrison.

PEACEKEEPER RAIL GARRISON:

KERETA API PEMBUNUH MASSAL




Illustrasi KA Peacekeeper Rail Garrison yang baru keluar depo.


“Kereta api adalah mesin pembunuh baru.”


Begitulah komentar salah seorang pakar perkereta apian Indonesia yang pernah dimuat di sebuah media, mengomentari jatuhnya korban akibat rentetan kecelakaan kereta api yang terjadi beberapa tahun silam. (Walaupun kemudian beliau mengklaim bahwa tulisan tersebut hanyalah “blow up” media).

Namun baik beliau maupun sebagian besar dari kita tidak pernah tahu bahwa dulu pada puncak Perang Dingin di dekade 1980an silam, pemerintah Amerika pernah berniat untuk membuat sejenis kereta api yang bisa menghilangkan nyawa jutaan orang dalam sekali hantam. Bukan beberapa gelintir seperti yang selama ini kita ketahui.



Seperti bom Castle Romeo inilah mungkin efek hantaman KA ini.


AWALNYA DARI RUDAL

Cikal bakal dari kereta api maut ini berawal di tahun 1971, ketika AU AS berniat untuk mengganti rudal antar benua mereka, LGM-30 Minuteman dengan rudal yang lebih canggih, bejangkauan lebih jauh, serta lebih akurat.

Dan program ini kemudian digulirkan pada tanggal 4 April 1972, dengan kode M-X. Rudal ini merupakan peluru kendali antar benua tercanggih yang pernah diciptakan oleh Amerika Serikat. Dan bisa dibilang merupakan proyek peluru kendali antar benua besar terakhir yang digulirkan Amerika Serikat.

Tetapi, pada saat yang sama, terjadi perdebatan kontroversial mengenai penempatan cikal bakal rudal ini. Peningkatan akurasi serta jarak tembak rudal antara benua Soviet membuat penempatan rudal di silo bawah tanah menjadi rentan.

Penempatan dengan moda kendaraan darat dinilai tidak praktis, mahal, serta akurasi yang jelek. Pernah juga diusulkan fasilitas pelucur horisontal (yang bisa dinaikkan pada saat peluncuran). Tetapi inipun juga akhirnya ditolak kongres AS.

Di tengah perdebatan mengenai masa depan proyek ini, presiden AS yang baru di tahun 1981, Ronal Reagan, menginginkan agar rudal ini juga secepatnya operasional. Selain itu, beliau juga memberi nama rudal ini “Peacekeeper” atau Penjaga Perdamaian. Akhirnya 100 rudal dipesan, dan tiap rudal sanggup membawa 10 kepala nuklir yang masing-masing berdaya ledak 300 kiloton (20 kali bom Hiroshima).

Rudal ini kemudian diberi kode LGM-118, dan diuji coba untuk pertama kali tanggal 17 Juni 1983, menembak sasaran sejauh 6.704 kilometer. Produksinya kemudian dimulai pada tahun 1984.

Selagi proses produksi berjalan, bayang-bayang ancaman rudal Soviet terhadap silo peluncur rudal antar benua tetaplah tinggi. Akhirnya, pada tanggal 19 Desember 1986, presiden Reagan mengumumkan program “Peacekepeer Rail Garrison”.


Rudal LGM-118 Peacekeeper dalam sebuah uji peluncuran.



PEACEKEEPER RAIL GARRISON

Program ini terjemahannya adalah Garnisun Kereta Api Penjaga Perdamaian. Dimana kereta api digunakan untuk membawa rudal antar benua LGM-118 Peacekeeper ini.

Dalam rancangannya, kereta api ini terdiri dari lokomotif, dua gerbong pengawal, dua gerbong peluncur rudal, satu gerbong pengendali peluncuran, satu gerbong bahan bakar rudal, serta satu gerbong perawatan rudal.

Tidak seperti depo KA pada umumnya, dimana bangunannya adalah hanggar besi, depo KA peluncur rudal ini adalah bunker beton yang sanggup menahan ledakan nuklir.

Keunggulan sistem peluncur rudal antar benua lewat rel adalah mobilitasnya yang tinggi dan praktis. Selain itu kelebihan sistem peluncuran lewat rel KA adalah kemampuannya untuk menyamarkan diri di jaringan rel KA, sehingga tidak bisa dibedakan dengan KA reguler lainnya.

Awalnya direncakan bahwa akan ada 25 rangkaian KA ini, dimana masing-masing membawa 2 rudal.

Pada bulan Februari 1987, diumumkan bahwa Depo Induknya adalah di pangkalan udara Francis E Warren di negara bagian Wyoming. Enam pangkalan udara lainnya juga dipilih sebagai sub-depo KA maut ini, yaitu: Lanud Barksdale, di Louisiana; Lanud Little Rock di Arkansas; Lanud Grand Forks di North Dakota; Lanud Dyess di Texas; Lanud Wurtsmith di Michigan; dan Lanud Fairchild di Washington.

Di pada tahun yang sama, Kongres AS mengesahkan pengucuran dana sebesar $350 juta untuk pengembangan program KA ini. Diharapkan prototypenya akan selesai dan diuji pada tahun 1988, dan KA-KA ini diharapkan siap operasional pada tahun 1992.


DEBAT BERLANJUT

Unit pertama rudal Peacekeeper ini mulai diserahkan pada tahun 1986, dan pada bulan Desember 1988 ke-50 produksi pertama rudal Peacekeeper sudah operasional semua. Kesemuanya berbasis di lanud F.E. Warren.

Namun pada tahun 1989, setelah dikaji ulang oleh Kongress, diputuskan bahwa jumlah rudal LGM-118 Peacekeeper yang dibuat dikurangi menjadi 50 buah saja. Yang sudah ada menurut rencana akan dipindahkan dari silo bawah tanah di lanud F.E. Warren, menuju ke atas rel, begitu rangkaian KA Peacekeeper Rail Garrison ini jadi.

Tetapi pada periode ini, konsep Rail Garrison ini tetap saja menjadi perdebatan karena kompleksitas dan biayanya. Bahkan versi KRD dari KA ini sempat juga dipikirkan jika seandainya konsep awal gagal.

Namun, seiring dengan berakhirnya Perang Dingin di tahun 1989, serta bubarnya Uni Soviet dua tahun kemudian, menganggap ancaman peluru kendali antar benua dari Soviet menjadi tidak serius. Maka pada tahun 1991 program Peacekeeper Rail Garrison ini kemudian dihentikan.



Model gerbong peluncur rudal, lengkap dengan illustrasi tahapan peluncuran.


EPILOGUE

Walaupun begitu, satu prototype gerbong peluncur rudal Peacekeeper ini sempat diproduksi. Gerbong bergandar 8, dan berbogi 4 ini memiliki panjang 26,6 meter, serta berat 236 ton. Gerbong ini dibuat bersama oleh Boeing, Westinghouse dan Rockwell. Setelah sempat lama terbengkalai, gerbong ini akhirnya dikirim ke Museum AU AS di lanud Wright-Patterson di Ohio pada tahun 1994.


Prototype gerbong Peacekeeper Rail Garrison di Museum Angkatan Udara AS, Dayton, Ohio.


Rudal-rudal LGM-118 Peacekeeper sendiri kini sudah tidak ada. Unit terakhir dipensiunkan pada tanggal 19 September 2005 dengan sebuah upacara kecil di lanud F.E. Warren. Kepala nuklirnya kemudian dialihkan untuk rudal type lain, atau dimusnahkan. Sedangkan roketnya kini dipakai sebagai wahana peluncur satelit.

Dan akhirya berakhirlah sebuah babak dramatis era Perang Dingin, yang nyaris menyeret perkereta apian menjadi mesin pembunuh kejam.


Foto-foto: dok AU AS.

Referensi:

-U.S.A.F. 1989 Yearbook.

-Wilkipedia.

1 komentar:

  1. Di Indonesia itu seingat saya ada Panser Rel buatan Bengkel Peralatan TNI AD yang digunakan saat ada sabotase DI/TII dengan cara menganjlokkan KA (Namanya lupa) di Daop 2. Fisik Panser Rel tersebut sekarang alhamdulillah masih tersimpan apik di Museum Satria Mandala.

    (Yah, masih berhubungan dengan dunia militer :p )

    BalasHapus